Pada
tulisan sebelumnya kita sudah membahas tentang bagaimana membangun dan melakssanakan
komunitas belajar dalam sekolah. Maka pada tulisan ini kita akan membahas 2
jenis komunitas lainnya, yaitu komunitas belajar antar sekolah (yang dapat
dilakukan dalam forum PKG, KKG/MGMP, KKS/MKKS, atau forum lainnya) dan komunitas
belajar daring melalui platform merdeka mengajar. Untuk lebih jelasnya dapat
kita lihat pada paparan di bawah ini.
1. Komunitas
Belajar dalam Sekolah
Untuk pembahasan ini dapat dilihat pada tulisan sebelumnya:
Cara Membangun dan Melaksanakan Komunitas Belajar Dalam Sekolah
2. Komunitas
Belajar antar Sekolah
Komunitas belajar antar sekolah terdiri
dari beberapa sekolah. Ragam komunitas belajar antar sekolah meliputi komunitas
belajar seperti KKG/MGMP di tingkat gugus ataupun kabupaten/kota, komunitas
pendidik penggerak, komunitas sekolah penggerak, atau komunitas belajar antar
sekolah lainnya.
Pertemuan para pendidik di dalam komunitas
belajar antar sekolah juga dilakukan secara rutin biasanya 1 (satu) bulan
sekali dengan agenda belajar yang telah ditetapkan. pendidik di dalam komunitas
belajar ini dapat menjadi fasilitator kegiatan ataupun penggerak komunitas
belajar.
Komunitas belajar antar sekolah
merupakan sekelompok GTK dari berbagai sekolah yang belajar dan berkolaborasi
untuk meningkatkan hasil belajar murid. Wujud komunitas ini dapat berupa PKG
(dan gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG, MKKS, KKS, MKPS, kornunitas belajar
organik, dan Iainnya.
Sama halnya dengan komunitas belajar
dalarn sekolah, komunitas belajar
antarsekolah yang berfokus pada
pembelajaran murid diharapkan dapat mengelola komunitas belajarnya dalam siklus
inkuiri, yaitu refleksi awal untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar di dalam
komunitas, perencanaan bersama, irnplementasi, serta evaluasi hasil
implementasi. Adapun elaborasi pada setiap tahap sebagai berikut.
Refleksi Awal
Pada tahap ini, dilakukan asesmen
kebutuhan belajar GTK. GTK dapat menyampaikan kebutuhan belajar mereka
berdasarkan permasalahan murid yang dihadapi di sekolah maupun kebutuhan
belajar prioritas dari GTK berdasarkan arah kebijakan pendidikan di daerah
tersebut. Berdasarkan hasil refleksi ini, GTK pada komunitas belajar menentukan
agenda/topik yang ingin mereka diskusikan. Mereka juga menentukan target
pencapaian kornunitas belajar.
Perencanaan
Pada tahap ini, komunitas belajar antar
guru, misalnya dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran bersama ataupun
membedah perencanaan pembelajaran yang sudah ada. Kolaborasi perencanaan
pembelajaran ini dapat juga dipraktikkan pada kelas guru model, tempat mereka
melakukan observasi, pembelajaran. Empat Pertanyaan Kunci dapat digunakan guru
ketika mendiskusikan perencanaan pembe|ajaran,yaitu:
· apakah hal ini
yang kita ingin murid capai?;
· bagaimana kita rnengetahui bahwa murid sudah mencapai hal tersebut?;
· jika murid belum
mencapai tujuan pembelajaran apa yang akan kita lakukan?; dan
· jika murid sudah
mencapai tujuan pembelajaran, pengayaan apa yang harus kita lakukan?.
Namun,
keempat pertanyaan ini tidak harus digunakan semua pada satu sesi belajar di
kornunitas.
Komunitas belajar kepala sekolah, misalnya
dapat mendiskusikan berbagai maasalah kebijakan sekolah untuk rnendukung
transformasi pembelajaran murid. Kepala sekolah dapat merencanakan bersama
solusi kebijakan untuk diterapkan di sekolahnya dengan mempertimbangkan konteks
masing-masing. Selain itu, kepala sekolah juga dapat mengajukan kebutuhan
belajar mereka sesuai dengan prioritas belajar kepala sekolah di daerahnya
masing-masing.
Komunitas belajar pengawas sekolah, misalnya dapat juga mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dalam mendampingi sekolah binaan merealisasikan pembelajaran yang berpusat pada murid atau topik Iainnya.
Impelementasi
Setelah melakukan kolaborasi dalam
perencanaan pembelajaran bagi guru dan membuat perencanaan kebijakan bagi
kepala sekolah atau pendampingan sekolah bagi pengawas seko1ah, Guru dan Tenaga
Kependidikan mengimplementasikan perencanaan tersebut di sekolah masing-masing.
Saat terjadinya proses implementasi, GTK melakukan asesmen formatif atau
refleksi sebagai proses untuk mengetahui perkembangan pembelajaran murid.
Evaluasi
Setelah implernentasi di kelas rnaupun
sekolah masing-masing, para GTK
kembali ke komunitas belajar untuk
mendiskusikan hasil implementasi tersebut. Setiap anggota komunitas belajar
melakukan refleksi bersama tentang apa yang sudah berjalan efektif dan apa yang
berjalan kurang efektif untuk perbaikan ditahap selanjutnya. Selain itu,
apresiasi dilakukan pada capaian-capaian dan perilaku-perilaku efektif yang sudah
dilakukan oleh anggota komunitas.
Durasi dalam satu siklus belajar di komunitas antar sekolah dapat bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan kornunitas belajar.
3. Komunitas
Belajar di Platform Merdeka Mengajar
Komunitas belajar daring merupakan
komunitas yang terdata secara virtual yang ada di menu Komunitas di Platform
Merdeka Mengajar (PMM).
Komunitas belajar daring dapat mewadahi
komunitas belajar antar sekolah untuk saling berjejaring dan berbagi informasi
tanpa Batasan jarak di Platform Merdeka Mengajar. PMM mewadahi para penggerak
komunitas untuk mengadakan webinar berbagi praktik baik yang dapat diikuti oleh
pengguna PMM lainnya.
Komunitas Belajar pada Platform Merdeka Mengajar merupakan komunitas yang terbentuk secara virtual yang ada di fitur PMM. Komunitas belajar yang terdaftar dalam Platform Merdeka Mengajar dapat berupa komunitas belajar dalam sekolah, maupun komunitas antara sekolah. Saat terdaftar pada platform, maka komunitas tersebut menjadi komunitas daring, yang dapat mewadahi komunitas belajar untuk melakukan aktivitas belajar bersama tanpa ada batasan jarak dan area.
Komunitas belajar daring dapat mengoptimalkan PMM sebagai wadah untuk saling berjejaring dan berbagi informasi, sehingga GTKPL di dalamnya lebih mudah dalam meningkatkan pengetahuan berbagai komunitas. PMM juga mewadahi para penggerak komunitas untuk mengadakan webinar yang dapat diikuti oleh pengguna PMM lainnya.
Bahan yang dapat diunduh:
1. Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar
2. Belajar di Komunitas Praktisi
3. Buku Saku Penggerak Komunitas Belajar
4. Petunjuk Awal Membangun Komunitas Belajar dalam Sekolah
5. Surat Edaran Dirjen GTK Tentang Optimalisasi Komunitas
Belajar
Sumber:
Kemendikburistek. 2023. Panduan Optimalisasi Komunitas Belajar. Jakarta: Dirjen GTK Kemendikbudristek.
Kemendikburistek. 2022.
Petunjuk Awal Membangun Komunitas Belajar Dalam Sekolah. Jakarta: Dirjen GTK
Kemendikbudristek.
https://www.linkedin.com/advice/1/how-do-you-create-learning-communities-your
0 komentar:
Posting Komentar