Foto 1

Kegiatan Pengumpulan Soal USBN 2019 di SMAN 5 Batam.

Foto 2

Kegiatan Pengumpulan Soal USBN 2019 di SMAN 5 Batam.

Foto 3

Kegiatan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 3 Batam.

Foto 4

Kegiatan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 3 Batam.

Foto 5

Kegiatan Seleksi Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 3 Batam.

Foto 6

Kegiatan Penyerahan Piala Juara Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 16 Batam.

Foto 7

Kegiatan Penyerahan Piala Juara Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 16 Batam.

Foto 8

Kegiatan Penyerahan Piala Juara Olimpiade Sains Tingkat Kota Tahun 2019 di SMAN 16 Batam.

Foto 9

Kegiatan Konsolidasi Kegiatan MGMP Tahun Pelajaran 2018/2019 di SMAS Mondial Batam.

Foto 10

Kegiatan Rapat Awal Tahun Pelajaran MKKS di SMAN 5 Batam.

Foto 11

Kegiatan Penyusunan SOP Pembelajaran dan Penilaian di SMAN 5 Batam.

Sabtu, 30 Maret 2019

120 WEBSITE UNTUK SUMBER BELAJAR BAGI GURU

Seorang guru masa sekarang harus bisa mencari dan meramu materi pembelajaran dengan baik. Guru bukanlah satu-satunya lagi sebagai sumber belajar. Demikian juga dengan buku paket, janganlah guru mengajar dengan hanya mengikuti buku paket tersebut tanpa menambah referensi lainnya. Maka melalui tulisan ini kami menyajikan 120 website untuk pembelajaran. 120 website ini dibagi menjadi 8 kategori yang berbeda dan untuk masing-masing kategori ini kami membuat empat situs website yang paling mewakili area konten yang dipilih. Kategori yang kami masukkan adalah: situs website untuk guru seni bahasa, situs website untuk guru matematika, situs website untuk guru sains, situs website untuk guru fisika, situs website untuk guru sejarah, situs website untuk guru studi sosial, situs website untuk guru seni, dan situs website untuk guru musik. Maka selakuk kepala sekolah, kita bisa mengarahkan para guru untuk menggunakan sumber belajar ini di dalam kelas mereka. Anda dapat menemukan tautan ke situs website dalam bagan ini.
Kategori
Website
Website untuk Guru Matematika
Website untuk Guru Sains
Website untuk Guru Sosial
Website untuk Guru Musik
Website untuk Guru Kimia
Website untuk Guru Seni
Website untuk Guru Sejarah
Website untuk Guru Bahasa dan Literasi
Sumber : Di adaptasi dari educatorstechnology

GURU TRADISIONAL DAN GURU ABAD 21

Sebagai seorang kepala sekolah harus bisa membedakan mana guru tradisional dan mana guru abad 21. Maka tulisan ini bisa menjadi informasi tambahan bagi kita selaku kepala sekolah untuk menilai hal tersebut. Jangan-jangan kita juga massih kepala sekolah tradisional.Berikut adalah ciri-ciri tentang guru-guru tradisional dan guru abad ke-21. 
Guru Tradisional:
Ketika saya menjadi seorang guru saya ingin:
Merasa lama ketika kuliah
• Mencegah perubahan
Menjadi bijak hanya di ucapan saja, prakteknya tidak ada
• Mengajar untuk ujian
• Mengerjakan hal-hal sepele sepanjang hari dan memberi tahu murid-murid saya bahwa mereka tidak bisa
Kalau bisa pensiun tahun depan dan mengajar itu tidak penting lagi
• Duduk di kursi guru dan mengeluh
• Mengajar satu tahun 25 kali
• Saya ingin komputer hanya melaporkan nilai
Hanya diam dengan perubahan dan cenderung untuk menjadi administrator
• Tidak pernah membuka bahan dan hanya gunakan spidol
• Berhenti belajar

Guru Abad 21:
Ketika saya menjadi seorang guru saya ingin:
• Pekerjaan kolaboratif akan sama pentingnya dengan pekerjaan individu
• PBL (pembelajaran berbasis proyek) tidak hanya menjadi sekedar istilah
• Edit, ramu, dan bagikan media dengan siswa saya
• Belajar dari siswa saya
• Harapkan perubahan
• Buat jaringan pembelajaran pribadi saya sendiri
• Tambahkan siswa di ruang saya di media sosial
• Dorong interaksi online yang sesuai
• Saya tidak akan takut teknologi, saya akan menerimanya
• Menciptakan lingkungan belajar yang positif
Sumber : Diadaptasi dari educatorstechnology

Kamis, 28 Maret 2019

Senin, 25 Maret 2019

10 Aplikasi Terbaik Untuk Kepala Sekolah dan Pemimpin Sekolah


Kami telah menjelajahi internet untuk aplikasi terbaik untuk kepala sekolah. Ingin menjadi produktif, terorganisir, terlibat, dan terhubung dengan staf Anda? Ya, ada aplikasi (atau tiga) untuk itu! Anda dapat membuat hidup utama Anda lebih mudah dengan sentuhan smartphone Anda. Inilah sepuluh yang terbaik yang harus diunduh setiap kepala sekolah sekarang.

1. Common Core Standards
Referensi yang bagus jika Anda muncul di ruang kelas atau berjumpa dengan pertanyaan dari orang tua, guru, atau bahkan siswa!
Download: iOS and Android

2. Carrot
Karena setiap manajer hebat perlu daftar tugas yang dapat mereka lewati. Aplikasi ini mengelola semuanya, mulai dari tugas harian Anda hingga rutinitas kebugaran. Pencaharian? Lihat tujuan Anda dan Carrot memberi Anda imbalan. Kehilangan tugas dan Carrot tidak membuat kekecewaan!
Download: iOS

3. Forest
Bekerja pada pidato atau presentasi besar dan PERLU fokus, tetapi Anda tidak dapat berhenti memeriksa email, Facebook, dan jutaan gangguan lain di ponsel Anda? Forest memiliki bantuan untuk membuat Anda tetap fokus pada pekerjaan dan menjauh dari ponsel Anda. Biarkan aplikasi Forest dan HANYA aplikasi Forest secara terbuka selama waktu yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan Anda. Tinggalkan aplikasinya? Ya, Anda tidak ingin bertanggung jawab atas pembunuhan pohon, bukan?
Download: iOS and Android

Jumat, 22 Maret 2019

BEBERAPA INFORMASI PENTING SEPUTAR DANA BOS 2019


Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada hakikatnya merupakan bantuan pembiayaan operasional endidikan  di sekolah jenjang dikdasmen. Merupakan komitmen pemerintah pusat terhadap amanat undang-undang tentang tanggungjawab pendanaan Pendidikan.
Tujuan Umum BOS antara lain adalah 1) Membantu pendanaan biaya operasi dan nonpersonalia Sekolah; 2) Meringankan beban biaya operasi Sekolah bagi peserta didik pada Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat; dan 3) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Sekolah.
Sedangkan Tujuan Khusus BOS Reguler pada SMA dan SMK bertujuan untuk membebaskan pungutan dan/atau membantu tagihan biaya di SMA dan SMK bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu dalam rangka memperoleh layanan Pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
Maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan dana BOS.
Perbedaan antara BOS 2018 dengan BOS 2019 
1. Tahun 2019 ini pemerintah akan menyalurkan 3 jenis bantuan operasional sekolah (BOS). Pertama disebut dengan BOS Reguler yang sudah biasa disalurkan seperti tahun sebelumnya dengan pencairan pertriwulan. Kedua BOS Kinerja merupakan bantuan terhadap sekolah yang berhasil kinerja dalam memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sedangkan yang ketiga BOS Afirmasi yang memiliki kriteria khusus untuk daerah 3T.
2. Besaran unit costnya ada peningkatan untuk SMK menjadi Rp 1.600.000,00

Minggu, 17 Maret 2019

MODUL KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR

Kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting untuk membangun iklim sekolah yang menyenangkan dan berkualitas sehingga pada akhirnya berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik. Untuk mewujudkan iklim sekolah yang seperti itu maka kepala sekolah harus selalu belajar untuk menambah kompetensinya.Sesuai dengan pasal 16 ayat 1 dari Permendikbud No 6 Tahun 2018 tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah yang menyatakan Kepala Sekolah harus membuat perencanaan dan melaksanakan pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah program dan kegiatan peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap professional Kepala Sekolah yang dilaksanakan berjenjang, bertahap, dan berkesinambungan terutama untuk peningkatan manajemen, pengembangan kewirausahaan,dan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan. Maka untuk hal tersebut maka Kemdikbud telah membuat modul untuk kepala sekolah yang disebut dengan Modul Kepala sekolah Pembelajar (KSP).
Modul Kepala Sekolah Pembelajar (KSP) terdiri dari 10 Modul, yaitu Modul Kompetensi 1: Pengelolaan Peserta Didik; Modul Kompetensi 2: Pengelolaan Administrasi Sekolah; Modul Kompetensi 3: Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; Modul Kompetensi 4: RKJM dan RKAS; Modul Kompetensi 5: Pengembangan Sekolah; Modul Kompetensi 6: Pengelolaan Kurikulum; Modul Kompetensi 7: Peningkatan Kualitas Pembelajaran; Modul Kompetensi 8: Pengelolaan Sarana dan Prasarana; Modul Kompetensi 9: Kewirausahaan; Modul Kompetensi 10: Supervisi Akademik. Selain 1o modul tersebut juga terdapat Soal Latihan Penguasaan Modul yang bisa digunakan untuk latihan dari materi kesepuluh modul tersebut. Modul-modul tersebut dapat di unduh melalui tautan di bawah ini.
MODUL KEPALA SEKOLAH PEMBELAJAR
1. Modul Kompetensi 1: Pengelolaan Peserta Didik
2. Modul Kompetensi 2: Pengelolaan Administrasi Sekolah
3. Modul Kompetensi 3: Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4. Modul Kompetensi 4: RKJM dan RKAS
5. Modul Kompetensi 5: Pengembangan Sekolah
6. Modul Kompetensi 6: Pengelolaan Kurikulum
7. Modul Kompetensi 7: Peningkatan Kualitas Pembelajaran
8. Modul Kompetensi 8: Pengelolaan Sarana dan Prasarana
9. Modul Kompetensi 9: Kewirausahaan
10. Modul Kompetensi 10: Supervisi Akademik
11. Soal Latihan Penguasaan Modul

Sabtu, 16 Maret 2019

RAMBU-RAMBU PELAKSANAAN KKG/MGMP AGAR SESUAI DENGAN KEBUTUHAN PEMBELAJARAN SAAT INI


Kelompok Kerja Guru (KKG) atau Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) adalah suatu wadah yang strategis untuk meningkatkan kompetensi guru dan siswa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan secara umum. Apalagi dengan keadaan sekarang dengan pembelajaran jarak jauh dan/atau pembelajaran tatap muka terbatas serta pembelajaran ketika tatanan baru nantinya. Maka guru seharusnya lebih kreatif dan inovatif dalam menyiapkan rencana pembelajaran sampai dengan sumber belajar yang sesuai kebutuhan siswa yang berfariasi. Sehingga KKG/MGMP diharapkan menjadi wadah untuk meningkatkan kompetensi guru yang akan berdampak pada penguasaan kompetensi oleh siswa.
Tetapi melihat kenyataan dilapangan keberadaan KKG/MGMP masih banyak keterbatasan. Keterbatasan tersebut dapat terlihat dari sumber daya manusia, keterlibatan pengurus dan peserta belum optimal, program kerja yang belum jelas, dana operasional yang terbatas, koordinasi antar KKG/MGMP SD, SMP, SMA dan SMK dan pembinaan serta perhatian dari stakeholder pendidikan masih belum optimal. Maka diharapkan dengan adanya tulisan ini bisa memperjelas tentang KKG/MGMP mulai dari prinsip KKG/MGMP sampai kepada peran masing-masing komponen di dalam pengembangan KKG/MGMP.
Pendahuluan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 20 ayat (b) mengamanatkan bahwa dalam rangka melaksanakan tugas keprofesionalannya, guru berkewajiban meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Pernyataan undang-undang tersebut pada intinya mempersyaratkan guru untuk memiliki: (1) kualifikasi akademik minimum S1 atau D-IV; (2) kompetensi sebagai agen pembelajaran yaitu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial; dan (3) sertifikat pendidik. Undang-undang ini memberikan suatu kesempatan yang tepat bagi guru untuk meningkatkan profesionalismenya secara berkelanjutan melalui pelatihan, penelitian, penulisan karya ilmiah, dan kegiatan profesional lainnya.
Perwujudan unjuk kerja profesional guru ditunjang dengan jiwa profesionalisme, yaitu sikap mental yang senantiasa mendorong dirinya untuk mewujudkan diri sebagai guru profesional. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran. Guru yang profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode, dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya.
Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru adalah melalui responsi. Peningkatan profesionalisme melalui responsi dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal atau informal yang biasanya dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan latihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media dan forum-forum lainnya. Responsi ini dapat ditunjang, apabila para guru berada dalam suasana interaksi sesama guru yang memiliki latar belakang dan tugas, misalnya Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
KKG/MGMP merupakan suatu wadah kegiatan profesional bagi para guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK di tingkat kabupaten/kota yang terdiri dari sejumlah guru dari sejumlah sekolah. MGMP diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam meningkatkan profesionalisme guru.

Prinsip MGMP
Prinsip MGMP adalah:
1. Merupakan organisasi yang mandiri.
2. Dinamika organisasi yang dinamis berlangsung secara alamiah sesuai dengan kondisi dan
    kebutuhan.
3. Mempunyai visi dan misi dalam upaya mengembangakan pelayanan pendidikan khususnya proses
    pembelajaran efektif dan efisien.
4. Kreatif dan inovatif dalam mengembangkan ide-ide pembelajaran yang efektif dan efisien.
5. Memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga sekurang-kurangnya memuat:
   a. Nama dan tempat
   b. Dasar, tujuan dan kegiatan

Tujuan pelaksanaan KKG/MGMP
1. Menumbuhkan kegairahan guru untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam 
    mempersiapkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan belajar mengajar dalam
    rangka meningkatkan diri sebagai guru.
2. Menyetarakan kemampuan dan kemahiran guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar 
    sehingga dapat menunjang usaha peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan.
3. Mendiskusikan permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan 
    mencari cara penyelesaian yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, guru, kondisi sekolah 
    dan lingkungan.
4. Membantu guru memperoleh informasi teknis edukatif yang berkaitan dengan kegiatan keilmuan
   dan IPTEK, kegiatan pelaksanaan kurikulum, metodologi, sistem evaluasi sesuai dengan mata
   pelajaran yang bersangkutan.
5. Saling berbagi informasi dan pengalaman dari hasil lokakarya, simposium, seminar, diklat,
    classroom action research, referensi, dan lain-lain kegiatan profesional yang dibahas bersama-
    sama.
6. Menjabarkan dan merumuskan agenda reformasi sekolah (school reform), khususnya focus
    classroom reform, sehingga berproses pada reorientasi pembelajaran yang efektif.

 

Welcome In Blogger dp-media

Sliding Login Dengan JQuery

Karena Blog ini terbuka untuk umum dengan mendaftar terlebih dahulu menjadi Member

Tutorial Blog

Untuk membuatnya Silahkan : Klik Disini

Member Login

Lost your password?

Not a member yet? Sign Up!