Pada
peringatan hari guru kali ini ijinkan penulis memuat tulisan tentang empat
kategori guru. Kategori guru ini dikelompokkan berdasarkan tingkat
kompetensi/berpikir abstrak dan komitmen. Mudah-mudahan tulisan ini bisa
menjadi bahan refleksi bagi kita dan bisa memperkirakan kita berada pada
kategori mana. Harapannya kita semua berada pada kategori I sebagai Guru
Profesional. Apalagi seandainya kita sebagai guru yang sudah menerima tunjangan
sertifikasi, seharus yang kita terima paling tidak sama dengan yang kita
sumbangkan terhadap anak didik kita dan bisa menjadi teladan bagi guru yang
lain di sekolah masing-masing. Amien.
1. Kategori Pertama : Kuadran I
(Guru Professional)
Guru yang profesional memiliki tingkat kompetensi/abstraksi yang
tinggi dan tingkat komitmen yang tinggi. Ia benar-benar professional melalui
peningkatan kemampuan yang terus menerus. Orang yang profesional selalu punya
kemampuan untuk mengembangkan dirinya terus menerus. Ia tidak hanya
mampu mencetuskan ide-ide, aktivitas maupun sarana penunjang tetapi ia juga
terlihat secara aktif dalam melaksanakan suatu rencana sampai selesai. Ia
adalah seorang pemikir dan sekaligus pelaksana.
2.
Kategori Kedua : Kuadran II (Guru Analytical Observer)
Guru Analytical Observer memiliki tingkat
kompetensi/abstaksi tinggi tetapi tingkat komitmen rendah. Ia pandai, sangat
menyukai suka mengkritik, mempunyai kemampuan bicara yang tinggi, selalu
mencetuskan ide-ide yang besar tentang apa yang bisa dikerjakan di kelas atau
secara keseluruhan di sekolah. Ia bisa mengajukan ide atau rencana-rencana
besar secara gamblang dan memikirkan langkah langkah pelaksanaannya demi
tercapainya program itu. Ide-idenya tak pernah/jarang terwujud. Ia tahu apa
yang harus ia kerjakan tetapi tidak bersedia mengorbankan waktu, energi dan
perhatian khusus untuk melaksanakannya.
3.
Kategori Ketiga : Kuadran III (Guru Drop-Out)
Guru Drop-Out mempunyai tingkat kompetensi/abstraksi dan tingkat
komitmen yang rendah. Ia termasuk guru yang kurang bermutu. Guru seperti ini
memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu: hanya melakukan tugas rutin tanpa tanggung
jawab, perhatiannya hanya sekedar untuk mempertahankan pekerjaannya, memiliki
sedikit sekali inovasi untuk memikirkan perubahan apa yang perlu dibuat dan
puas dengan melakukan tugas rutin yang dilakukan dari hari kehari.
4.
Kategori Keempat : Kuadran IV (Guru Unfocused Worker)
Guru Unfocused Worker memiliki tingkat kompetensi/abstraksi
yang rendah, tetapi tingkat komitmennya tinggi. Ia terlalu sibuk, sangat
energetik, anthusias dan penuh kemauan. Ia berkeinginan untuk menjadi guru yang
lebih baik dan membuat situasi kelas lebih menarik sesuai dengan keadaan
peserta didiknya. Ia bekerja sangat keras dan biasanya meninggalkan sekolah
penuh dengan pekerjaan yang akan dibuat di rumah. Sayangnya tujuan-tujuan yang
baik tersebut terhalang oleh kurangnya kemampuan guru untuk menyelesaikan
persoalan dan jarang sekali melaksanakan segala sesuatu secara realistis.
Sumber:
Modul Supervisi Akademik,
Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Calon Pengawas Sekolah Penguatan Kompetensi
Pengawas Sekolah. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2018.
0 komentar:
Posting Komentar