Selamat berkreasi
guru kita, Anda adalah pelukis masa depan untuk anak didik kita.
Penyederhanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi salah satu inisiatif Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dalam mengeluarkan
kebijakan pendidikan “Merdeka Belajar”. Menurut Mendikbud, inisiatif penyederhanaan
RPP ini didedikasikan untuk para guru agar meringankan beban administrasi guru.
RPP yang sebelumnya terdiri dari belasan komponen, kini disederhanakan menjadi
tiga komponen inti yang dapat dibuat hanya dalam satu halaman tetapi tetap
berkualitas. Hal ini mirip dengan lesson plan yang biasa dibuat oleh
para guru di luar negeri sana.
Selanjutnya Mendikbud juga menekankan tentang pentingnya refleksi bagi guru di dalam pembelajaran sesuai dengan RPP yang dibuat oleh guru tersebut. Jadi bukan kepada sekedar penulisan RPP-nya namun kepada refleksi terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan terutama dalam prosesnya.
Berdasarkan Permendikbud
No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) terdapat 13 komponen. Ketigabelas
komponen tersebut adalah (1) identitas sekolah, (2) identitas mata pelajaran
atau tema/subtema (3) kelas dan semester (4) materi pokok (5) alokasi waktu (6)
tujuan pembelajaran, (7) Kompetensi dasar (KD) dan indikator pencapaian
kompetensi (8) materi pembelajaran (9) metode pembelajaran (10) media
pembelajaran (11) sumber belajar (12) langkah-langkah pembelajaran (13)
penilaian hasil pembelajaran.
Namun dengan surat
edaran Mendikbud No 14 tahun 2019 tentang Penyederhanaan RPP, komponen RPP
hanya ada 3 yang terdiri dari tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan
penilaian (assesmen). Surat edaran ini memuat
empat poin yang terdiri atas:
1.
Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektif, dan
berorientasi pada murid. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat dan tidak
menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP dilakukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berorientasi pada murid berarti penulisan
RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan
belajar murid di kelas.
Prinsip efisiensi dan efektif harus mempertimbangkan muatan kurikulum yang ingin Anda bahas mungkin
terlalu banyak untuk waktu yang ditentukan. Jika ini masalahnya, cukup bagi RPP Anda menjadi beberapa bagian. Ini memungkinkan Anda untuk mempercepat atau
memperlambat tergantung pada jumlah waktu yang tersisa. Belajar itu dinamis.
Ketika Anda terlibat dengan peserta
didik, doronglah
mereka untuk bertanya dan berbagi gagasan selama kelas berlangsung tetapi
perhatikan waktu dan RPP yang dibuat. RPP adalah panduan Anda untuk memastikan
tujuan pembelajaran yang Anda tetapkan untuk peserta
didik Anda dipenuhi
pada waktu yang sudah direncanakan.
Prinsip berorientasi kepada peserta didik harus dipahami oleh para
guru di dalam menyusun RPP. Pahami siapa yang akan Anda didik.
Mengantisipasi berbagai gaya belajar (visual, auditori, sentuhan atau
kombinasi). Sesuaikan RPP Anda untuk menggabungkan semua gaya
belajar melalui latihan mandiri dan kelompok. Jika Anda terbiasa dengan
dinamika kelompok siswa, Anda dapat memilih untuk merencanakan sebelumnya untuk
meningkatkan keterlibatan dan interaksi. Ingatlah bahwa Anda dapat mengubah
aktivitas apa pun untuk dilakukan secara mandiri, berpasangan, atau dalam
kelompok kecil. Bergantung pada jumlah waktu dan ukuran kelas Anda bisa
selektif atau mencampurnya dan menggunakan semua teknik ini.
Guru-guru sering diarahkan untuk menulis RPP dengan sangat rinci sehingga
banyak menghabiskan waktu yang seharusnya bisa lebih difokuskan untuk
mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.
2. Bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang
Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi komponen inti adalah
tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkan komponen
lainnya bersifat pelengkap. Tujuan pembelajaran ditulis dengan
merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar peserta didik. Kegiatan belajar
dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.
3. Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah,
Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan individu
guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan mengembangkan format
RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya bagi keberhasilan belajar murid.
4. Adapun RPP yang telah dibuat guru dapat digunakan dan dapat
pula disesuaikan sesuai poin 1, 2, dan 3.
Dengan adanya
kebijakan baru tentang penyederhanaan RPP ini, guru bebas membuat, memilih,
mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan
berorientasi pada murid. Efisien berarti penulisan RPP dilakukan dengan tepat
dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Efektif berarti penulisan RPP
dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berorientasi pada murid berarti
penulisan RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan
kebutuhan belajar murid di kelas. Guru dapat tetap menggunakan format RPP yang
telah dibuat sebelumnya, atau bisa juga memodifikasi format RPP yang sudah
dibuat. Selanjutnya sebagai pembanding dapat juga kita melihat format seperti lesson
plan yang biasa digunakan oleh para guru di luar negeri. Di bawah ini contoh
format RPP yang baru dan contoh format lesson plan.
Contoh format RPP
terbaru:
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Materi :
Alokasi :
A. Tujuan Pembelajaran :
B. Kegiatan Pembelajaran :
C. Asesmen/Penilaian :
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Materi :
Alokasi :
A. Tujuan Pembelajaran :
B. Kegiatan Pembelajaran :
C. Asesmen/Penilaian :
Contoh Lesson Plan
Tanya Jawab Seputar RPP Terbaru
Apa
yang menjadi pertimbangan penyederhanaan RPP?
Guru-guru
sering diarahkan untuk menulis RPP dengan sangat rinci sehingga banyak
menghabiskan waktu yang seharusnya bisa lebih difokuskan untuk mempersiapkan
dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.
Apa
yang dimaksud dengan prinsip efisien, efektif dan berorientasi pada murid?
·
Efisien berarti penulisan RPP dilakukan
dengan tepat dan tidak menghabiskan banyak waktu dan tenaga.
·
Efektif berarti penulisan RPP dilakukan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
·
Berorientasi pada murid berarti penulisan
RPP dilakukan dengan mempertimbangkan kesiapan, ketertarikan, dan kebutuhan
belajar murid di kelas.
Apakah
RPP dapat dibuat dengan singkat, misalnya hanya satu halaman?
Bisa
saja, asalkan sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi kepada
murid. Tidak ada persyaratan jumlah halaman.
Apakah
ada standar bakuuntuk format penulisan RPP?
Tidak
ada. Guru bebas membuat, memilih, mengembangkan, dan menggunakan RPP sesuai
dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi pada murid.
Bagaimana
dengan format RPP yang sudah dibuat guru?
·
Guru dapat tetap menggunakan format RPP
yang telah dibuatnya.
·
Guru dapat pula memodifikasi format RPP
yang sudah dibuat sesuai dengan prinsip efisien, efektif, dan berorientasi
kepada murid.
Berapa
jumlah komponen dalam RPP?
Ada 3
komponen inti, yaitu tujuan pembelajaran, langkah langkah pembelajaran
(kegiatan), dan penilaian pembelajaran (asesmen). Komponen-komponen lainnya
adalah pelengkap.
Tujuan
pembelajaran ditulis dengan merujuk kepada kurikulum dan kebutuhan belajar
murid. Kegiatan belajar dan asesmen dalam RPP ditulis secara efisien.
Bagus sekali pak Adi. Ruang ini tempat kita saling berbagi pengalaman tentang tugas2 Kepala Sekolah. Trims
BalasHapusAlhamdulillah...mulai ada pencerahan
BalasHapusTerima kasih Pak. Diaplikasikan mulai kapan Pak
BalasHapusTerima kasih Pak. Diaplikasikan mulai kapan Pak
BalasHapusMaaf klo penamaan siswa dalam RPP harus peserta didik ya apakah ada aturannya
BalasHapus