Bapak/Ibu akan mudah
mempelajari dan mempraktikkan materi ini, jika ada kemauan yang kuat. Bukankah,
di mana ada kemauan di situ ada jalan? Pembuatan hasil laporan PTS yang sudah Bapak/Ibu praktikkan dengan sukses,
akan menjadi contoh bagi guru dan siswa dalam rangka mengubah pola pikir untuk berkreasi, berinovasi, memecahkan masalah, berpikir kritis, dan bernaluri
wirausaha. Selamat membuat!
Langkah awal sebelum
melakukan PTS adalah membuat proposal. Proposal merupakan rencana
langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melaksanakan PTK. Bila proposal ini salah, maka pelaksanaan PTS pun akan
salah pula. Oleh sebab itu, proposal harus dibuat dengan benar dahulu jika
ingin melaksanakan PTS dengan benar pula. Jika PTS itu melalui bimbingan,
pembimbing tidak akan mengizinkan peneliti mengambil data di lapangan sebelum
proposal itu disetujuinya. Jika PTS itu didanai sponsor, maka proposal itu
belum akan mendapatkan dananya selama proposalnya belum benar.
Sistematika PTS pada umumnya adalah sebagai berikut.
JUDUL
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Pemecahan Masalah
F. Tujuan Penelitian
G. Manfaat Penelitian
H. Acuan Teori
I. Metode Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Penjelasan Judul
Judul PTS minimal berisi informasi
tentang:
1) apa yang akan ditingkatkan?,
2) menggunakan tindakan apa?, dan
3) siapa yang akan ditingkatkan?
Berikut
disajikan berbagai contoh judul PTS, yang kesemuanya menuliskan tiga hal yang
penting di atas. Di samping itu, judul
harus tepat dengan tugas pokok dan fungsi kepala sekolah/madrasah, singkat, dan
jelas (tidak membingungkan).
Sebelum membuat judul, perlu diperhatikan:
1. Apa yang mau ditingkatkan?
2. Bagaimana tindakan yang akan dilakukan?
3. Siapa yang akan ditingkatkan?
Contoh judul PTS:
Upaya-upaya Meningkatkan Kreativitas Kepala Sekolah melalui Brainstorming di Kelompok Kerja Kepala
Sekolah bagi Kepala Sekolah SD di Kota Batam.
Upaya-upaya Meningkatkan Inovasi Kurikulum melalui Diklat Inovasi bagi
Guru SMP di Kota Tanjung Pinang.
Penjelasan
latar belakang masalah
Dalam latar belakang masalah, peneliti
menceritakan hal-hal yang melatarbelakangi mengapa peneliti memilih judul
tersebut. Peneliti dalam latar belakang masalah ini seolah-olah sebagai orang
mata-mata yang sedang mengamati sekolah tempat terjadinya perkara. Untuk memunculkan
alasan-alasan memilih judul tersebut, peneliti dapat mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku tentang perkepalasekolahan, tetapi belum
efektif pelaksanaannya. Latar belakang masalah dapat pula mengacu pada krisis
pengelolaan sekolah. Dalam latar belakang ditampakkan secara tersurat atau
tersirat masalah-masalah yang nantinya menjadi identifikasi masalah secara
berurutan. Akhirnya, latar belakang ditutup dengan kalimat kunci yang
menekankan pentingnya masalah tersebut untuk segera diteliti dan dampaknya jika
penelitian itu ditunda-tunda.
Contoh isi inti latar belakang masalah
Perencanaan program sekolah belum lengkap.
Hal ini ditunjukkan oleh dari empat hal yang harus direncanakan baru tiga hal
yang dsudah direncanakan. Pelaksanaan program sekolah juga belum baik yang
tampak dari belum dilaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik. Dari 10
pelaksanaan program sekolah baru tujuh yang berjalan cukup baik. Demikian pula
halnya dengan kepemimpinan kepala sekolah. Dari 8 tugas pokok yang harus
dilakukan melalui kepemimpinan sekolah hanya berjalan separuhnya. Akibatnya, 22
dari 88 guru masih rendah kreasi dan inovasi dalam mengajarmya. Ada lima hal
yang harus dievaluasi ternyata sekolah belum terakreditasi. Sekolah juga belum
memiliki sistem informasi yang dapat diandalkan. Sekolah belum mampu
menggunakan sistem informasi manajemen sekolah dengan baik sehingga banyak data
yang sulit ditemukan kembali. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan
sekolah perlu dilaksanakan agar pemecahan masalah tersebut dapat diatasi. Jika
masalah ini tidak segera diatasi dikhawatirkan sekolah akan kehilangan
peminatnya.
Penjelasan Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berdasarkan
masalah-masalah yang muncul di latar belakang masalah baik secara tersurat
maupun tersirat. Urutannya pun sama seperti yang muncul di latar belakang
masalah.
Contoh:
Berdasarkan latar belakang di atas, maka
masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Masih satu rencana program yang sekolah
belum dibuat dengan baik (program sekolah).
2. Ada tiga pelaksanaan program sekolah yang
belum dibuat sekolah.
3. Empat tugas kepemimpinan kepala sekolah
belum berjalan.
4. 22 orang guru masih rendah inovas
mengajarnya.
5. Satu dari empat evaluasi sekolah belum
terpenuhi.
6.
Sekolah belum memiliki sistem informasi yang dapat diandalkan.
Penjelasan
pembatasan masalah
Pembatasan masalah
adalah masalah-masalah yang dipilih untuk diteliti. Tidak semua masalah dapat
diselesaikan sekaligus dengan satu kali penelitian.
Tentu saja tidak semua
masalah keilmuan yang dihadapi dan telah dapat diidentifikasi, akan dijamin
sebagai masalah yang layak dan sesuai untuk diteliti. Kelayakan suatu
penelitian berkaitan dengan banyak faktor.
a.
Kemanfaatan hasil. Sejauh mana penelitian
terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan
atau kepada pemecahan masalah-masalah pra PTS.
b.
Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan
yaitu:(a) mempunyaikhasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan
hipotesis, dan (b) mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empirik
yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
c.
Persyaratan dari segi si peneliti,yang pada
prinsipnya sejauh mana kemampuan si peneliti untuk melakukan penelitian. Hal
ini menyangkut setidak-tidaknya lima faktor, yakni: biaya; waktu; alat dan
bahan; bekal kemampuan teoritis peneliti; dan penguasaan peneliti terhadap
metode penelitian yang akan digunakannya.
Contoh:
Dari enam masalah yang diidentifikasikan di
atas, masalahnya dibatasi pada rendahnya inovasi mengajar guru.
Penjelasan
perumusan masalah
Perumusan masalah adalah usaha untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan
penelitian apa saja yang perlu dijawab atau dicarikan jalan pemecahannya. Perumusan
masalah merupakan pertanyaan atau pertanyaan yang lengkap dan rinci mengenai
ruang lingkup masalah yang akan diteliti didasarkan atas identifikasi masalah
dan pembatasan masalah. Perumusan masalah yang baik berarti telah menjawab
setengah rumusan masalah. Masalah yang telah dirumuskan dengan baik bukan saja
membantu memusatkan pikiran, tetapi juga sekaligus mengarahkan cara berpikir
kita. Menemukan masalah adalah langkah awal setiap penelitian. Masalah yang
baik adalah: (1) di bawah kewenangan kepala sekolah/madrasah /madrasah untuk memecahkannya, (2)
bermanfaat bagi kemajuan sekolah, (3) praktis (mudah dan murah untuk
dilaksanakan), dan (4) legalistis (ada dasar hukumnya). Tujuan utama PTS adalah
untuk melakukan tindakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, perumusan
masalah berkaitan dengan tujuan tersebut.
Contoh
Bagaimana meningkatkan inovasi mengajar
guru?
Penjelasan pemecahan masalah
Tuliskan tindakan yang akan dilakukan kepala sekolah/madrasah.
Contoh:
bimbingan teknik, diklat, workshop.
Penjelasan tujuan penelitian
Tujuan Penelitian : Penulisan tujuan PTS umumnya dimulai dengan kalimat
“PTS ini bertujuan untuk ................. (tindakan
tertentu, tuliskan dengan jelas nama tindakan tersebut), guna meningkatkan
....(tuliskan dengan rinci apa yang akan ditingkatkan), bagi guru di ..... (tuliskan subjek PTSnya)
Sedangkan penulisan manfaat
PTS umumnya dimulai dengan kalimat
“PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa
....... (tuliskan manfaat PTS bagi guru....manfaatnya bagi siswa, dan
lain-lain)
Contoh Judul,
“Upaya-upaya Meningkatkan Inovasi Mengajar Guru melalui
Diklat Inovasi bagi Guru SMAN 100 Kota
Batam”
Perumusan masalahnya, “Apakah dengan diklat
inovasi akan meningkatkan inovasi
mengajar guru di SMAN 100 Kota Batam?”
Contoh tujuan PTS
PTS ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi mengajar guru melalui diklat Inovasi bagi
guru di SMAN 100 Kota Batam.
Contoh manfaat PTS
PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
guru dalam meningkatkan inovasi
mengajarnya. PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa dalam menerima pembelajaran
yang inovatif.
Penjelasan kajian teoretis
Berisi
konsep, prinsip, yang terkait dengan masalah/ yang diteliti sebagai dasar dalam
pemecahan masalah. Acuan teori
menguraikan kajian teori dan pustaka yang menumbuhkan gagasan yang mendasari usulan rancangan
PTS. Pada acuan teori, tuliskan berbagai
teori (berdasar pada kajian kepustakaan) yang mendasari usulan rancangan
PTK ini. Kemukakan juga teori, temuan
dan bahan penelitian lain yang mendukung pilihan
tindakan untuk mengatasi permasalahan penelitian tersebut. Untuk
masalah PTS tentang masih rendahnya inovasi untuk memecahkan masalahnya pilih
buku-buku dan hasil peneltian terdahulu yang relevan tentang inovasi. Kemudian
simpulkan definisinya menurut Anda. Analisis perbedaan dan persamaan
masing-masing pendapat.Analisis kelebihan dan kelemahan masing-masing pendapat.
Putuskan Anda berpihak kepada pendapat siapa dan uraikan alasannya.
Contoh
Untuk mengatasi masalah rendahnya inovasi mengajar guru antara lain dapat
mengutip teori inovasi dari Tomlinson (2005).
Penjelasan metode penelitian
Metode
penelitian menjelaskan tentang apa yang akan ditingkatkan, bagaimana cara
meningkatkan, dan siapa yang akan ditingkatkan (subjek), objek, metode penelitian
yang digunakan yaitu PTS, validitas dan reliabilitas instrumen, teknik
pengumpulan data, analisis data yang digunakan, dan langkah-langkah PTS.
Contoh.
Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan inovasi mengajar guru, Caranya dengan melaksanakan diklat motivasi
berprestasi bagi guru SMAN 100 Kota Batam. Metode yang digunakan dengan
langkah-langkah sebagai bedrikut (lihat Gambar 1 di atas). Jadwal penelitian
adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Jadwal PTS
No.
|
Kegiatan
|
Waktu
|
1.
|
Membuat proposal
|
1 sampai 31
Januari 2019
|
2.
|
Menyeminarkan
Proposal
|
1 sampai 7
Februari 2019
|
3.
|
Merevisi proposal
|
8 sampai 15
Februari 2019
|
4.
|
Melaksanakan PTS
|
16 Februari
sampai 16 Mei 2019
|
5.
|
Membuat draft
laporan PTS
|
17 Mei sampai
31 Mei 2019
|
6.
|
Menyeminarkan
hasil PTS
|
1 sampai 7
Juni 2019
|
7.
|
Membuat laporan
final PTS
|
8 sampai 15
Juni 2019
|
Cara menuliskan daftar pustaka
Banyak model pembuatan daftar pustaka tergantung siapa
sponsornya. Misalnya model American
Psychology Association (APA). Cara membuat daftar pustaka mengacu pada
model Pusat Pengembangan Bahasa Indonesia yang terdapat pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2008). Kriteria kepustakaan yang baik.
Sedikitnya ada dua syarat utama harus dipenuhi oleh sumber bacaan yang akan
digunakan dalam acuan teori; (1) adanya
keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas, dan (2) kemutahiran
sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah kadaluwarsa harus ditinggalkan.
Nama
pengarang. Tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring. Kota penerbit:
Penerbit. Buku, artikel, dan sumber lain yang boleh dituliskan dalam daftar
pustaka adalah acuan yang dikuti saja. Buku, artikel, dan sumber lain yang
tidak dikutif tidak boleh dituliskan dalam daftar pustaka. Hal yang sering
tejadi adalah peneliti menuliskan sumber acuan yang tidak dikutip atau
sebaliknya, acuan dikutip tetapi tidak ada di dalam daftar pustaka. Setiap
acuan diketik satu spasi. Spasi acuan satu dengan lainnya berjarak 2 spasi.
Contoh
Husaini
Usman & Purnomo Setyadi Akbar. 2009. Pengantar
Metodologi
Sosial. Edisi Ketiga. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sumber:
Depdiknas,
2010. Penelitian Tindakan Sekolah, Materi
Pelatihan Penguatan Kemampuan Kepala Sekolah. Jakarta: Direktotat Tenaga
Kependidikan. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan. Kementerian Pendidikan Nasional.
0 komentar:
Posting Komentar